Namaku Rangga dan masih duduk di bangku kelas 3 SMU, di sekolah aku di kenal sebagai cowok yang keren dan banyak mendapat perhatian dari cewek. Tapi hingga saat ini aku belum memiliki pacar di sekolah. Pernah dulu aku menjalin hubungan dengan seorang gadis namun kami beda sekolah dan kini hubungan kami sudah putus karena aku mendengar dia pernah melakukan adegan cerita seks dengan cowoknya sebelum denganku.
Sedangkan di sekolahku sendiri dari sekian banyak cewek yang ada disini, aku tidak pernah tertarik pada cewek yang ada di sekolah ini. Hingga menjelang semester akhir kelas 3 ini aku tertarik pada seorang siswi yang baru saja pindah, dia memang pindahan dari kota kecil tapi aku begitu tertarik padanya karena parasnya yang ayu dan juga manis serta kepribadiannya yang anggun.
Vania nama gadis itu hampir setiap hari aku selalu memikirkannya bila berada di rumah, namun aku tidak berani mendekatinya saat aku di sekolah. Padahal aku sudah banyak mendengar kalau dia sudah banyak yang mencoba mendekatinya, dan aku tahu kalau aku harus segera bertindak kalau tidak mungkin aku akan keduluan yang lain untuk mendapatkannya.
Apalagi teman-temanku saat ini banyak sudah yang melakukan adegan seperti dalam cerita seks cewek 17 tahun. Jadi aku juga takut kalau Vania yang baru dari kampung mendapat cowok yang hanya memanfaatkan dia, karena aku lihat dia begitu polos anaknya. Bahkan di dalam kelas aku belum pernah mendengar dia ngomong dengan nada bicara yang keras meskipun sedang bermain dengan teman sesama cewek.
Setelah mendapatkan nomor milik Vania akupun memberanikan diri untuk mendekatinya, walau hanya lewat chating bbm tapi akhirnya akupun lebih dekat dengannya. Dan aku dengan berani mengajak dia untuk pulang bareng, sampai akhirnya setelah satu bulan melakukan pendekatan akhirnya akupun berani menembaknya dan aku bersyukur karena Vania juga langsung menerimaku.
Kamipun berpacaran dan aku masih ingat kata Vania padaku kalau dia tidak ingin hubungan kami hanya sampai sebatas masa SMU saja, Vania dengan jujur bilang padaku kalau pertama kali melihatku dia juga sudah ada rasa padaku. Sekolah kurang lebih empat bulan lagi akan menuju ujian semester akhir, dan hubunganku dengan Vania masih berjalan seumur jagung.
Kami sering pulang bareng dan aku berkali-kali sudah main ke rumah Vania, ternyata dia anak tunggal. Karena itu dia jarang main keluar rumah tanpa ada yang mengawasi, katanya dia selalu di jaga ketat oleh mamanya. Dan Vania jarang sekali hangout bareng dengan teman-temannya, mungkin karena keberanianku juga akhirnya mama Vania lebih menerimaku terbukti sekarang dia mau mengobrol denganku.
Daripada sebelumnya yang hanya menyapa lalu kembali masuk kedalam, namun karena seringnya melihat aku bertamu kerumahnya. Vania bilang kalau kata mamanya aku adalah cowok baik karena mau bertamu dengan sopan, karena itu dia mungkin menyukaiku, sampai akhirnya akupun menjadi lebih dekat lagi pada mama bahkan aku juga mengenal papa Vania karena seringnya aku main ke sana.
Siang itu aku mengantar Vania pulang, untungnya aku membawa mobil hari ini. Karena hujan melanda bahkan curahnya begitu lebat, sampai di rumah Vania ternyata tidak ada orang sama sekali, Vania menyuruhku untuk mampir diapun kedalam membersihkan dan mengeringkan tubuhnya yang agak basah tadi. Sedangkan aku duduk di ruang tamunya kemudian dia datang dengan minuman hangat di tanganya.
Akupun segera enikmati unuman itu untuk menghangatkan tubuhku “Iiihh.. dingiiinnya..” Kataku dengan tangan mendekap karena kedinginan, aku tdak menduga kalau Vania mendekati aku lalu dia memeluk tubuhku. Akupun berusaha menarik tubuhku “Jangan aahh.. nanti mama kamu lihat..”Dia tersenyum dan tetap memeluk tubuhku, hingga akupun merasakan begitu empuknya toket milik Vania.
Saat aku menunduk hendak menatap matanya diapun sedang menatap ke arahku dan kamipun saling bertatapan lalu dengan sendirinya kami berciuman. Mungkin karena udara dingin kami menjadi lebih bergairah apalagi hangat bibir serta desahan Vania terasa di seluruh tubuhku “Uuuuggggghhhh…. eeeeuuummpphhh…. aaaaaagggghhhh…. aaaaggghhhh…. aaaaagggghhh… “Desah Vania mulai terdngar.
Mungkin karena sudah tahu tidak ada orang lain selain kami, akupun menjadi lebih berani dengan penuh gairah aku lumat dengan buasnya bibir vania. Diapun semakin mesra dengan memegang kedua pipiku dia terus membiarkan aku memainan lidahku dalam mulutnya “Ooouugghhh.. Rang…..gaaaaa… aaaagggghhhh…. aaaaggghhhhh… aaaaaggghh… aaaaagggghh…”Diapun bergelinjangan.
Sampai tidak terasa tubuh kami sudah telanjang bulat di atas sofa ruang tamu Vania. Layaknya pemain dalam adegan cerita seks, aku tatap tubuh mulus Vania diapun tertunduk malu namun dengan tatapan yang penuh dengan nafsu “Ooouugghh… sayaaang.. kamuuuu.. caaantik… sayaaang… aaaaagggggghh..” Desahku sambil menyentuh toket Vania dengan mulutku.
Setelah lama bermain dengan toketnya akupun memasukkan kontolku dalam memeknya. Terasa sulit aku menembus lubang memek vania yang serasa begitu sempit, kembali aku mencoba “Kenapaa nggak bisa sayaaang… aaagggghh..” Kataku mulai merasa cemas, lalu Vania berbisik “Pelan sayaaang.. aku juga baru kali ini melakukanya…” Aku merasa ada tantangan mendengar vania berkata seperti itu.
Dengan perlahan aku kembali memasukkan kontolku dengan cara menuntunnya dengan tanganku “Aaaaaggghhh…saaaakiit.. Ranggaaaaa… “Akupun menghentikan gerakanku, namun kemudian Vania memintaku “Ayo sayang.. lakukan..” Mendengar hal itu akupun menggoyang tubuhnya, dan akhirnya aku lihat vania tersenyum sambil sesekali mendesah dan terus mengcengkram bahuku.
Seperti halnya dalam adegan cerita seks memek 17 tahun, semakin lama kupun semakin cepat menggoyang tubuhnya “OOooouuggghh… aaaaagggghhhh… aaaagggghh… aaaaagggghh… aaaaggghhhh..” Tidak lama aku bergoyang dan spermaku sudah muncrat dalam memek Vania yang sempit, diapun tersenyum dan masih memeluk tubuhku dengan begitu mesra kamipun masih bergumul di atas sofa itu.
BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya