Ayah ibuku adalah tipe orangtua yang ramah dan gampang akrab pada siapapun terutama pada teman-temanku. Singkat cerita sampailah kami dirumahku, dan seperti biasa ayah dan ibuku menyambut Silvia dengan ramah. Aku,Silvia dan kedua orangtuaku-pun saat itu duduk dan mengobrol dgan akrabnya diruang tamu.
Sebelum melanjutkan keinti cerita aku akan memberi sedikit bayangan tentang Silvia. Dia tipe wanita yang mempunyai fikiran dewasa meskipun dia masih kelas 2 SMA.Untuk bentuk tubuhnyapun dia juga dewasa,hhe. Dia mempunyai body yang bikin cowok nafsu. Dia cewek berkulit putih,wajah ovale, bertubuh mungil namun semok.
Tinggi badannya 157 cm,berat badan 51 kg, bisa dikatan pada anak seumuranya dia tergolong gadis bohay. Ditambah lagi Silvia ini mempunyai ukuran buah dada 36B dan mempunyai pantat yang bulat, hotkan para pembaca pacarku ini. Oh iya perut Silvia ini singset dan pinggulnya lebar.
Jika kata orang-orang dulu wanita seperti Silvia ini nafsunya besar dan vaginanya jika dientot bisa ngejepit kontol kuat-kuat katanya, hhe.JeritanEnak.com Memang benar pendapat itu, buktinya selama aku 3 bulan jadian dengan Silvia kami sering sekali bersetubuh. Bahkan setelah kami jadian 1 minggu kami sudah ML dan aku sering dibuat kwalahan jia ML sama dia,wkwkwkwk.
Oke Lanjut kecerita lagi yah. Beberapa waktu Silvia berbincang dengan kedua orangtuaku akhirnya kami berdua ditinggalkan oleh orang tuaku masuk keruangan santai khusus keluarga. Soalnya ayah ibuku ingin menonton acara tv kesukaan mereka. Setelah kami berduaan diruang tamu kami-pun segera berbincang dan bercanda layaknya pacaran normal.
Silvia selalu tertawa terbahak bahak jika aku melawak. Mungkin saja dia mau jadian sama aku karena aku ganteng dikit dan humoris,hhe. Tidak terasa kami sudah hampir setengah jam bercanda, rasanya pipi kami pegal sekali karena terus tertawa. Nah disini mulai dari sini cerita mesumku berawal.
Malam itu ketika sedang asik-asiknya bercanda tiba-tiba saja listrik mati,
“ Ayah, mati lampu nih lampu emergency nggak, gelap nih ???, ” teriaku dari ruang tamu.
Beberapa kali saat itu aku memanggil ayahku namun tidak menyahut. Karena tiidak menyahut akupun bergegas berdiri dan menyalakan lampu hp untuk menerangi aku menuju ke ruang santai keluarga JeritanEnak.com. Sesampainya diruang tamu ternyata ayah dan ibuku sudah tidak ada diruang santai, dan biasanya mereka jika tidak ada diruang tamu mereka sudah tidur dikamar.
Untuk memastikan jika orangtuaku sudah tidur aku melihat kekamar, dan ternyata benar mereka sudah tertidur pulas. Akhirnya akupun kemnali keruang tamu, dan otak mesumku kmabuh,hehehe,
“Honey ayah sama ibu sudah tidur, kita begituan yuk, aku sange nih, , ” kataku pelan.
“Nggak mau ah, takut kalau ayah sama ibu kamu tiba-tiba bangun terus mergokin kita, Huwww…” kata pacarku perlahan juga.
“ Udah sih Honey tenang aja kamunya, ayah sama ibu nggak bakalan bangun kalau udah tidur begitu, aku hafal banget gimana mereka, ayo dong honey, aku udah ngaceng nih,hhu…” kataku merayu untuk menyakinkan Silvia.
“ Masak sih Hon, nanti kalau sampai ke…….…., ”
Tanpa memberi dia kesempatan untuk berargumen, bibirku sudah menyambar bibirnya sambil tanganku meremas buah dada-nya,
“ Eughhhhhhhhh… Sssssssshhhh…, ” lenguhan Silvia pelan.
Jika Silvia sudah melenguh titu tandanya dia sudah horny juga. Dan benar perkiraanku, dia-pun segera merespon kecupan bibirku dengan membalas ciumanku. Bibir kami-pun kemudian saling berciuman dengan penuh birahi sex. Bibir kami saling berpangutan semabri lidah kami saling beradu didalam mulut dengan nikmatnya.
Aku menyedot lidah Silvia dengan gemasn,sebaliknya Silvia juga menyedot lidahku denganpenuh nafsu. Pemadaman lisrik membuat susasan hot dan membuat kami nyaman untuk mesum di ruang tamu. Aku remasi buah dada Silvia dengan peuh nafsu, dan dia penis-ku dengan penuh nafsu dari luar celanaku.
Dalam gelapnya malam kitu nafsu sex kami semakin liar saja. Beberapa saat kami saling merangsang, JeritanEnak.com Akhirnya Silvia -pun segera memasukan tangannya masuk kedaam celanaku. Malam itu kebetulan aku memakai celana jogger pant yang pinggangnya berbahan kolor. Hal itu memudahkan Silvia untuk menggapai penisku.
Agar Silvia tidak terganggu ketika memainkan penisku maka aku menurnkan jogger pantku sampai dibawah penisku. Penisku sudah ereksi maksimal itu lalu disambut dengan tangan lembut Silvia. Sebelum mengocok penisku Silvia memberi ludah pada kelaminku agar tidak sakit ketika dikocok.
Ketika Silvia memberi ludah pada penisku rasanya hangat sekali, Ouh makin nafsu saja aku malam itu. Silvia segera menggenggam penisku dan mulai mengocok naik turun dengan perlahan,
“ Oughhhhh… Enak Honey,Ssssshhh…Aghhh…., ” aku mendesah lirih agar tidak terdengar orangtuaku.
“ Enak kan kocokan aku Honey, memek aku kocok juga dong Honey, ” ucapnya sembari memainkan terus mengocok penisku.
“ Iya Honey, celana dalam kamu perosotin yah biar aku enak mainin memek kamu.., ” ucapku lirih.
Silvia pun segera menurunkan celana dalamnya sampai bawah lututnya. Kebetulan sekali malam itu Silvia memakai dress sehingga memudahkan aku untuk menyelipkan tanganku kedalam dress-nya dari bawah. Jari-jarikupu segera memainkan vagina Silvia. Pertama kali aku mainkan citorsinya agar memek Silvia becek dengan lendir kawinya. Aku tekan dan aku putar putar itil Silvia dengan jariku,
“ Ssssssshhh… Enak Hon, terus honey… Oughhhh…, ” katanya perlahan sembari menikmati permainan tanganku pada clitorisnya.
“ Iya Honey, Uhhhh.. kocokan kamu juga enak.. Ssssshhhh..,” kataku.
Untuk menambah liarnya perbutan mesum kami, maka bibir kami mulai mengecup dan menjilat leher, tengkuk dan telinga. Sembari mendesah pelan kami menikmati percintan kami dalam gelapnya malam itu. Vagina Silvia yang mulai basah dengan lendirnya semakin membakar birahiku. Suasana mesum kami penuh adrenalin.
Kenapa aku berkata seperti itu ??? karena rasa was-was dan nafsu menjadi satu pada malam itu. Nafas kami memburu diringi desahan percintaan kami yang menambah nikmatnya pecintaan kami. Beberapa waktu aku memainkan vagina Silvia tiba-tiba dia berkata,
“ Aghhhhhhhhh… aku keluar honey, Ssshhhhhh….. Oughhhh, ” lenguh panjang Silvia dengan perlahan.
Tubuh Silvia sesaat mengejang seiring keluarnya cairan kental dari vaginanya. Melihat Silvia yang seperti itu aku nafsu sexsku semakin menjadi jadi saja. Aku semakin gila memainkan vaginya, aku masukan jari tengahku dan aku arahkan keatas agar terkena G-spotnya,
“ Oughhhh… Ughhhhh… Aku Nggak kuat Honey, Aghhhh… udah Honey udah… Aghhhh…,” desah Silvia semakin menjadi jadi saja.
Walapun dia sudah kualahan , namun dia masih terus mengocok penisku. Dia kocok seara lembut namun konstan. Kocokannya sungguh nikmat sekali. Saat itu nafsu sex kami sama-sama semakin memuncak saja. Silvia bahkan sudah mendapatkan orgasme yang pertamanya JeritanEnak.com. Vagina Silvia terasa basah dan hangat sekali karena lendir kawin dari Vagina tembemnya membasahi liang vaginanya.
Tidak terasa kami sudah melakukan hal itu selama 20 menit. Merasa sudah cukup melakukan foreplay aku-pun berkata,
“ Honey aku udah pingin ngentot nih… Aghhhhh…, ” kataku sambil mengelurkan tanganku dari dressnya.
“ Iya honey, aku juga udah nggak kuat, yaudah kita ML yuk, nanti malah keburu hidup listriknya, ” ucapnya sembari melepaskan tanganya dari penisku.
Untuk mengantisipasi agar kami mudah membenahkan pakaian jika nanti tiba-tiba hidup listriknya, malam itu kami tidak telanjang. Silvia segera memposisikan dirinya dengan posisi sex doggy style semabaritanganya bertumpu pada tangan sofa,
“ Cepetan masukin kontol kamu Honey, nanti keburu listriknya hidup,!!!, ” ucapnya nampak khawatir.
Tanpa banyak kata aku segera mengarahkan penisku pada liang senggama Silvia lalu aku sodokan penis-ku dalam-dalam pada vagina Silvia yang sudah becek dengan pejuhnya,
“ Blessssssssssssssss…. Oughhhhhhhh…, ” lenguh pelan kami bersamaan.
Segera aku gerakan penisku maju mundur pada liang senggama Silvia . Memek Silvia yang sudah becek itu memudahkan aku untuk meyodok memeknya mudahnya. Sambil terus meyodok memek tembem jembut tipis milik Silvia tanganku berpegangan pada pantat bulatnya,
“Eughhhh… Honey… Aghhh…, ” desah Silvia perlahan.
Silvia mendesah pelan namun terlihat nikmat sekali merasakan sodokan penis yang lumayan besar pada vaginanya yang tembem itu. Memang pada malam hari para pria itu lebih tajam dari mata kucing, buktinya dalam kegelapan aku tidak kesulitan membenamkan penis-ku didalam vagina Silvia , wkwkwwk. Aku genjot vagina Silvia dengan semangat dan nafsu sex yang menggebu-gebu.
Persenggamaan kami malam itu dipenuhi desahan-desahan mesra yang keluar dari bibir kami. Aku dan Silvia nampak menikmati percintaan kami pada malam itu. Bahkan tanganya kiri Silvia sempat memaikan clitorisnya seiring aku sodok vagina-nya dengan JeritanEnak doggy stye. Silvia terus mendesah pelan terus memainkan clitoisnya dengan jarinya sendiri,
“ Oughhh No, Shittt… Aghhh… Ahhh… Aghhh…, ” desahanya nampak sudah on fire sekali.
Desahan Silvia semakin liar, namun dia masih mengendalikan dirinya dengan mendesah pelan. Memek Silvia semakin becek saja, bunyi kecipak kecipuk terdengar di telingaku. Tidak terasa kami sudah bersenggama selama10 menit dengan posisi sex doggy style. Merasa lelah dengan gaya sex Doggy Style Silvia meminta berganti posisi sex,
“ Honey, MLnya di sofa aja yuk aku capek nih, ” ucapnya.
“Iya Honey, ” jawabku singkat.
Aku-pun segera mengeluarkan penisku dari memek Silvia. KAmipun segera duduk disofa. Silvia ternyata ingin gaya sex WOT (women on top), dia segera berada diatasku pangkuanku dengan posisi kakinya berjongkok diatas Sofa. Setelah merasa nyaman dengan poisisi sexs-nya, dia segera membenamkan penisku kedalam memeknya,
“ Zlebbbbbbbb….., ” penisku kemabli masuk didalam vagina Silvia.
Saat itu giliran Silvia yang memegang kendali sex, gantian aku dientot olehnya. Silvia segera beraksi dengan tangannya dirangkulkan pada leherku. Mulailah pantatnya naik turun diatas penisku,
“ Eghhhh… Ssssssss… Agghhhh… terus entot aku seperti itu honey, Aghhhhhhh.., ” desahku.
Tanpa berkata sepatah katapun Silvia terus bergoyang diatas penis-ku. Memang lhay sekali Silvia bercinta dengan gaya sex WOT. Pinggulnya terlihat meliak liuk dengan vaginanya yang tertanam penisku. Terkdanag dia bergoyang memutar,naik turun, dan maju mundur diatas kemaluanku. Vagina Silvia memang luar biasa, walaupun sudah becek namun jepitan memeknya tetap kuat.
Dia terus memanjakan penisku dengan memek tembem sempitnya itu. Desahan demi desahan terus kelaur dari bibir kami mengiringi panasnya hubungan sexs kami berdua. Tidak terasa sudah seperempat jambersetubuh. Ketika sedang menikmati jepitan memek Silvia, Tiba-tiba saja,
“ Honey… aku keluar lagi…….. Aghhhhhhhhhhhhhhh…. Ughhhhhhhhh…, ” ucapnya lirih.
Tubuh Silvia mengejang, dan memeknya menjepit penisku dengan kuatnya. Sesaat dia berhento bergoyang, diapun kembali bergoyang untuk memanjakan penis-ku dengan vagina sempitnya itu. Rasanya hangat sekali penis-ku terlumuri lendir kawin Silvia,
“hangat honey pejuh kamu, ayo bikin aku ngero honey, Ahhhhhhhh..,” pintaku.
Atnpa menjawab Silvia bergoyang degan liar lagi. Setelah Silvia mendapatkan klimaks yang kedua kalinya, memeknya semakin becek, batang penis dan bulu kemaluanku terasa basah sekali oleh lendir kawin Silvia . Beceknya memek dan desahan Silvia membuat aku tidak kuat menahan nafsu sexs-ku. Kira-kira 5 menit setelah Silvia orgasme, aku merasa akan mendapatkan klimaks-ku,
“ Honey pejuh aku mau keluar nih, Ahhhhhhh… Aku keluarin dimulut kamu yah,” tanyaku .
Tanpa menjawab dia-pun bergegas beralih dari pangkuanku dan jongkong dibawahku. Dengan cepatnya Silvia meraih penisku dan dikulumlah penisku dengan mulut mungilya,
“ Eummm… Slurpppp… Slurpppp… Slurpppp…, ” suara mulut Silvia yang mengkulum penisku dengan penuh nafsu.
Kira-kira 1 menit aku dikulumnya pada akhirnya aku-pun mendapatkan klimaksku,
“Crotttttttt……….. Crotttttttt…Crotttttt…Crotttttttt… Aghhhhhh…., ” desahlu.
Seiring keluarnya spermaku aku mendesah pnajang. Melihat aku mendesah, Silvia nampak ganas sekali. Dia menyedot penisku kuat-kuat dan menelan spemaku tanpa rasa jijik sedikitpun,
“ Oughhhhhhh…. telan habis pejuh aku Honey… Aghhhh…, ” kataku puas mendapatkan orgasmeku.
Ketika sedang asiknya menikmti sedotan mulut Silvia yang menelan habis spermaku. tiba-tiba saja listrik menyala. Kami-pun terkejut dengan menyalanya listrik. Dengan sigapnya kamipun segera membenahkan pakaian kami kembali tanpa membersihkan alat kelamin kami yang masih berlumur sperma dan lendir kawin Silvia. Dengan kilatnya kami-pun sudah rapi kembali,
“ HUhhh… Untung aja udah aku udah ngecrott ya Honey, Wkwkwk… Coba aja kalau tadi aku tadi ngecrott, bisa bisa gawat urusanya tadi… wkwkwk.., ” kataku merasa lucu sendiri dengan keadaan kami tadi.
“ Iya ya Honey, hha… yaudah yuk aku anterin pulang kerumah, udah malem nih, ” ucapnya.
“ Oke Honey, tapi kita pamit ayah sama ibu dulu yah, ” kataku .
“ Iya Honey, ” jawabnya singkat.
Kemudiana aku segera menuju kamar ayah ibuku. Sesampainya diakamar aku melihat ayah dan ibuku sudah nyenhyak sekali, aku tidak tega membangunkanya. Lalu aku segera kembali keruang tamu dan tak lupa mematikan tv diruang santai keluarga, karena tadi TVnya belum dimatikan. Karena sudah larut malam aku-pun segera mengantarkan pulang Silvia kerumahnya.
Malam itu aku hanya mengantar dia sampai depan rumahnya karena sudah larut malam. Singkat cerita aku-pun sudah sampai dirumahku lagi, karena aku merasa lelah dan ngantuk maka aku-pun segera menuju kamar dan tidur dengan pulasnya sampai pagi. Demikianlah cerita sexs ketika amti lampu dengan Silvia pacarku. Lain kali jik ada kesempatan aku akan berbagi cerita mesumku lagi. Sekian.