SATUQQ - Dengan langkah ragu-ragu aku mendekati ruang dosen di mana Pak Hr berada. “Winda…”, sebuah suara memanggil. “Hei Ratna!”. “Ngapain kau cari-cari dosen killer itu?”, Ratna itu bertanya heran. “Tau nih, aku mau minta ujian susulan, sudah dua kali aku minta diundur terus, kenapa ya?”. “Idih jahat banget!”. “Makanya, aku takut nanti di raport merah, mata kuliah dia kan penting!, tauk nih, bentar ya aku masuk dulu!”. “He-eh deh, sampai nanti!” Ratna berlalu. Dengan memberanikan diri aku mengetuk pintu. “Masuk…!”, Sebuah suara yang amat ditakutinya menyilakannya masuk. “Selamat siang pak!”. “Selamat siang, kamu siapa?”, tanyanya tanpa meninggalkan pekerjaan yang sedang dikerjakannya. “Saya Winda…!”. “Aku..? Oh, yang mau minta ujian lagi itu ya?”. “Iya benar pak.” “Saya tidak ada waktu, nanti hari Minggu saja kamu datang ke rumah saya, ini kartu nama saya”, Katanya acuh tak acuh sambil menyerahkan kartu namanya. “Ada lagi?” tanya dosen itu. “Tidak pak, selamat siang!” “Selamat si...